Rabu, 23 November 2011

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

  1. Sifat Audit
           Auditing membutuhkan pendekatan langkah per langkah yang dibentuk dengan perencanaan teliti serta pemilihan dan pelaksanaan teknik yang tepat dengan hati- hati.
    Keterlibatan audit yaitu mengumpulkan, meninjau, dan mendokumentasikan bukti audit. 

     
  2. Audit system informasi
          Tujuan audit SIA adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal yang melindungi sistem tersebut. Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini dipenuhi :
    Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi, dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran.
    Audit system informasi dilakukan untuk dapat menilai:
    a. Apakah system komputerisasi suatu organisasi/perusahaan dapat mendukung pengamanan asset
    b. Apakah system komputerisasi dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi / perusahaan
    c. Apakah system komputerisasi tersebut efektif,efisien dan data integrity terjamin
           Jadi secara lebih jelas audit system inforamasi dapat digolongkan dalam tipe atau jenis-jenis audit sebagai berikut:
    1. Audit laporan keuangan (Financial Statement Audit)
    2. Audit Operasional (Operational Audit)
    2.1 audit terhadap aplikasi computer
    a. postimplementation audit (audit setelah implementasi)
    b. concurrent audit ( audit secara bersama-sama)
    2.2 general audit (audit umum)
    auditor mengevaluasi kinerja unit fungsional atau fungsi system informasi (instalasi computer) apakah telah dikelola dengan baik.

  3. Software computer
          Computer Assisted Audit Techniques (CAATs) Dengan Linux dan Open Source Software (OSS).
    Sebagian besar aplikasi komputer yang digunakan sebagai alat pendukung aktifitas audit yang banyak digunakan saat ini bersifat propietary dan berjalan pada platform yang propietary pula tentu saja biaya yang harus dikeluarkan sangat tinggi. Hal ini seringkali menjadi salah satu hambatan dalam penggunaan aplikasi komputer untuk digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan audit. Keterbatasan dana pada bagian audit internal dapat menjadi hambatan dalam penggunaan teknik audit berbantuan komputer. Tidak ada salahnya jika selayaknya kita mengubah paradigma dengan menggunakan Linux dan Open Source Software (OSS) sebagai alat bantu audit internal dalam suatu perusahaan dalam melaksanakan aktifitas audit mereka.


    4. Proses Audit Operasional Pemrosesan Data
            Tahap-tahap yang dilaksanakan dalam audit progress : perencanaan audit, survei pendahuluan, audit terinci dan pelaporan.
    a. Tahap Perencanaan Audit. Setiap audit menghendaki cakupan audit disesuaikan dengan tujuan audit. Pentingnya cakupan audit adalah untuk memahami organisasi dan departemen pemrosesan data yang akan diaudit.
    b. Survei Pendahuluan. Survei pendahuluan ini membantu auditor untuk mengidentifikasikan problem area dan operasi ini penting untuk kesuksesan pengauditan departemen pemrosesan data. Setelah survei pendahuluan, auditor dapat menentukan tingkat kompleksitas audit operasional. Tahap pendahuluan dalam audit operasional merupakan dasar untuk tahap pengujian audit terinci.
    c. Tahap audit Terinci. Kunci kegiatan untuk menguji dan mengevaluasi selama tahap audit terinci meliputi: (1) Fungsi pengorganisasian pemrosesan informasi;(2) Praktek dan kebijakan sumber daya manusia;(3) Pengoperasian komputer; (4) Pertimbangan pengembangan dan implementasi sistem; (5) Penerapan sistem pengoperasian. Kelima faktor ini penting dan perlu dipertimbangkan.
    d. Pelaporan. Laporan audit didistribusikan kepada manajemen dan dewan audit. Isi laporan ini bervariasi sesuai dengan tujuan manajemen.

Referensi:

Posted by Muzdalifah at 11/23/2011 06:51:00 AM
  1. Sifat Audit
           Auditing membutuhkan pendekatan langkah per langkah yang dibentuk dengan perencanaan teliti serta pemilihan dan pelaksanaan teknik yang tepat dengan hati- hati.
    Keterlibatan audit yaitu mengumpulkan, meninjau, dan mendokumentasikan bukti audit. 

     
  2. Audit system informasi
          Tujuan audit SIA adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal yang melindungi sistem tersebut. Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini dipenuhi :
    Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi, dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran.
    Audit system informasi dilakukan untuk dapat menilai:
    a. Apakah system komputerisasi suatu organisasi/perusahaan dapat mendukung pengamanan asset
    b. Apakah system komputerisasi dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi / perusahaan
    c. Apakah system komputerisasi tersebut efektif,efisien dan data integrity terjamin
           Jadi secara lebih jelas audit system inforamasi dapat digolongkan dalam tipe atau jenis-jenis audit sebagai berikut:
    1. Audit laporan keuangan (Financial Statement Audit)
    2. Audit Operasional (Operational Audit)
    2.1 audit terhadap aplikasi computer
    a. postimplementation audit (audit setelah implementasi)
    b. concurrent audit ( audit secara bersama-sama)
    2.2 general audit (audit umum)
    auditor mengevaluasi kinerja unit fungsional atau fungsi system informasi (instalasi computer) apakah telah dikelola dengan baik.

  3. Software computer
          Computer Assisted Audit Techniques (CAATs) Dengan Linux dan Open Source Software (OSS).
    Sebagian besar aplikasi komputer yang digunakan sebagai alat pendukung aktifitas audit yang banyak digunakan saat ini bersifat propietary dan berjalan pada platform yang propietary pula tentu saja biaya yang harus dikeluarkan sangat tinggi. Hal ini seringkali menjadi salah satu hambatan dalam penggunaan aplikasi komputer untuk digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan audit. Keterbatasan dana pada bagian audit internal dapat menjadi hambatan dalam penggunaan teknik audit berbantuan komputer. Tidak ada salahnya jika selayaknya kita mengubah paradigma dengan menggunakan Linux dan Open Source Software (OSS) sebagai alat bantu audit internal dalam suatu perusahaan dalam melaksanakan aktifitas audit mereka.


    4. Proses Audit Operasional Pemrosesan Data
            Tahap-tahap yang dilaksanakan dalam audit progress : perencanaan audit, survei pendahuluan, audit terinci dan pelaporan.
    a. Tahap Perencanaan Audit. Setiap audit menghendaki cakupan audit disesuaikan dengan tujuan audit. Pentingnya cakupan audit adalah untuk memahami organisasi dan departemen pemrosesan data yang akan diaudit.
    b. Survei Pendahuluan. Survei pendahuluan ini membantu auditor untuk mengidentifikasikan problem area dan operasi ini penting untuk kesuksesan pengauditan departemen pemrosesan data. Setelah survei pendahuluan, auditor dapat menentukan tingkat kompleksitas audit operasional. Tahap pendahuluan dalam audit operasional merupakan dasar untuk tahap pengujian audit terinci.
    c. Tahap audit Terinci. Kunci kegiatan untuk menguji dan mengevaluasi selama tahap audit terinci meliputi: (1) Fungsi pengorganisasian pemrosesan informasi;(2) Praktek dan kebijakan sumber daya manusia;(3) Pengoperasian komputer; (4) Pertimbangan pengembangan dan implementasi sistem; (5) Penerapan sistem pengoperasian. Kelima faktor ini penting dan perlu dipertimbangkan.
    d. Pelaporan. Laporan audit didistribusikan kepada manajemen dan dewan audit. Isi laporan ini bervariasi sesuai dengan tujuan manajemen.

Referensi:

0 comments:

Posting Komentar

 

My WeBlog Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea